• Jumat, 07 Juli 2017

    11th Anniversary of LOfficer_ID




    Kali ini pengen tulis soal Anniversary nya @LOfficer_ID wadah tempat bernaung nya saya dan kedua sahabat saya pada saat ngejalanin job sebagai LO (Liaison Officer). Sabtu, 01 Juli kemarin squad saya ini ulang tahun yang ke-11.. loh udah beranjak abege yaa ternyata si LO squad ini. Walau sudah kehilangan 1 member, tapi kita tetap harus melanjutkan mimpi dan memperjuangkan visi misi kita. Baru anniversary yang ke-11 ini kita bikin celebration kecil-kecilan, tujuan nya cuma untuk agar kita bertiga terus bersyukur dan semangat kedepannya.

    Kemana aja sih selama 11 tahun itu? Kok nama LOid belum gitu terdengar ya di music event industry?  Apa aja pencapaian kita selama ini? Buat teman-teman yang hobi dan sering datang ke Jakcloth untuk nontonin band international nya mungkin notice dengan keberadaan kita. Let me now cerita sedikit mengenai LO squad kami ini. Yup, memang betul kita sudah eksis selama 11 tahun sejak job pertama kita di 01 Juli 2016, waktu itu saya & Cempaka akhirnya terjun langsung sebagai LO untuk band Belgia, Death Before Disco. Kalian pasti bisa ngebayangin kalau keinginan dan mimpi kalian terwujud seperti apa rasanya. Dulu saya hanya seorang particular concert-goer yang selalu mupeng lihat crew-crew konser lalu lalang dengan All Access ID nya dan sayapun hanya bisa mengagumi mba Melanie Subono yang menjadi LO Professional untuk artis/band papan atas, yang setiap saat saya lihat di event konsernya Java Musikindo saat itu. Rasanya ingin sekali merasakan berada di posisi tersebut, setidaknya jadi stage crew aja juga gapapa deh, itu yang saya pikirkan saat itu. Dan jika saya flashback ke masa itu menjadi semakin bersyukurnya saya bisa berada di posisi yang saya impikan dahulu saat ini.

    Perjalanan 11 tahun bukan waktu yang singkat, banyak jatuh bangun nya banget deh, saya sendiri sempat off beberapa tahun, dan Cempaka yang tetap eksis di event hingga akhirnya bertemu dengan Novi. Kemudian saya bertemu dengan alm Abenx di 2010. Banyak banget moment-moment susahnya justru, tetapi balik lagi karena ini merupakan suatu goal achievement buat kami masing-masing jadi apapun kendala nya tetap kami nikmati.

    Mengenai eksistensi sendiri, memang sih nama @LOfficer_ID belum terdengar di banyak event, karena memang saat ini kami paling eksis di event Jakcloth saja, dan beberapa di metal music festival atau per konser tunggal. Mulai aktif di social media pun baru pertengahan 2015, awalnya tidak ada rencana sama sekali untuk tujuan eksistensi, saya create Instagram @LOfficer_ID sejujurnya hanya untuk dokumentasi foto-foto pengalaman kita nge-LO selama ini dan sebagai akun sembunyi dari orang-orang kantor saya dulu biar gatau kalo saya cuti itu ngapain, hehehe.. Tapi dengan proses yang berjalan begitu saja, kita malah enjoy untuk men-seriuskan pekerjaan ini. Total hingga per Juli 2017 ini, sudah tercatat 53 bands/artists yang sudah kami handle and it is still counting. Saya bangga dan bahagia menjadi bagian dari LO squad ini. Can’t say thank you enough to Mas Triadi Noor dan teman-teman di Deep Insight dan Jakcloth yang sudah support dan help us a lot. We have grew with you all!

    Harapan saya sendiri semoga perjalanan yang sudah ditempuh selama 11 tahun ini dapat terus berlanjut hingga anak-anak kami menjadi penerus kami selanjutnya, Aamiin. Selalu bersyukur dan tetap lanjutkan mimpi.

    Please keep support us by following our social media :

    Instagram / Twitter/ Youtube/ Facebook :  @LOfficer_ID



     

    Kamis, 06 Juli 2017

    Concert-cation : BORN OF OSIRIS in Bangkok


    MENGEJAR DAROCHA....

    Separuh perjalanan di 2017 ini amazing sekali. Baru di Februari kemarin saya diberikan rezeki untuk bisa doing concert-cation Bring Me The Horizon & While She Sleeps di Singapore, bisa menjadi LO untuk The Word Alive di Jakcloth Jakarta Mei lalu, dan sebulan kemuian, tepatnya 16 Juni kemarin saya diberikan rezeki kembali untuk bisa concer-cation Born Of Osiris di Bangkok. Bukan hanya soal plesiran ke overseas nya, tetapi lebih karena ketiga band tersebut adalah favorite band saya. Betapa sedihnya pernah terlewat konser Born of Osiris di Bangkok, Januari 2014 lalu, dan ketika last minute notice kalau Joe Buras supported Volumes di Pulp Summer Slam Manila 2016 kemarin. Tetiba Maret kemarin lihat flyer mereka “Born of Osiris Live in Bangkok, 16 June 2017” semacam berita yang bikin lemas. Kebayang kan untuk ke Bangkok perlu modal yang ga kecil juga, sementara saya baru kemarin concert-cation BMTH & WSS, tetapi kalau dilewatkan juga pasti akan bikin nyesel banget. Dengan segenap hati dan keyakinan yang kuat, saya harus bisa nonton konser mereka.

    So, karena sayang juga ambil jatah cuti lama-lama, dan Alhamdulillah pula konser mereka di hari Jumat, jadi saya putuskan ke Bangkok 2 hari saja. Aah rasanya semakin tak sabar begitu melihat postingan David Darocha di instagram seminggu sebelum mereka di Bangkok. Yup mereka memang sempat mampir dulu ke beberapa kota di Asia, dan Bangkok adalah tujuan akhir konser The New Reign Tour mereka, dan Bangkok juga merupakan satu-satunya Negara di SEA yang mereka kunjungi.. kebayang dong betapa excited nya saya saat itu.

    Dan finally, Jumat, 16 Juni jam 10.50am saya touchdown Bangkok, kali ini kembali menjadi solo traveler. Emang dasar traveler yang ogah rugi, dengan waktu yang mepet tetap diusahakan sedemikian rupa untuk bisa sightseeing ala kadarnya. Jadilah sebelum check in hotel, mampir dulu di Ananta Samakhom Throne Hall. Ini nih tempat yang dari dulu pengen banget dikunjungi tapi belum ada kesempatan, baru pas ketiga kali nya saya ke Bangkok bisa mampir di tempat yang bangunannya mirip Buckingham Palace itu, dan bener aja dong saat masuk ke dalam istana nya, aduuuuuh saya dibikin amaze dengan lukisan di langit-langit istana nya, tapi cukup kecewa juga karena tidak diperbolehkan bawa kamera / handphone ke dalam istana tersebut. Karena ga bisa foto-foto di dalam, yasudahlah ga usah berlama-lama di tempat ini.. Sesuai itinerary yang dibuat harusnya masih ada 1 tempat lagi yang perlu dikunjungi tapi kok ya kaki udah ga sanggup dibuat ngelangkah jauh. Ditambah puasa hari ini terasa makin berat karena cuaca di Bangkok yang lebih ekstrim panasnya dibanding Jakarta. Ok, kalo gitu langsung let’s go to hotel.


    in front of Ananta Samakhom Throne Hall


    Then check in hotel kelar, berharap ketemu David di hotel eh ternyata malah ketemu si yang punya event, hehehe alias bos nya indypop, memberanikan diri bertegur sapa, dan well ternyata si bapak ini seru juga, ramah, dan appreciate sekali dengan kedatangan saya. Dan yang menyenangkannya lagi adalah saat dia inform kalo personil yang lain sudah tiba di bandara dan otw ke hotel.. woooaah so happy to hear that. Tapi kemana David dan Cam ya yang saya tau sudah tiba di Bangkok dari kemarin gegara ada masalah pada visa Singapore yang menyebabkan mereka cancel konser nya di Singapore 15 Juni nya. Daaaan bener aja pada saat mau ke room taro barang, saya pun catch Cam up di depan lift, sempet say hi dan sedikit chit chat.

    Meet David Darocha
    Setelah selesai leave luggage di kamar, saya turun kembali ke lobby, dan sudah ada beberapa fans juga yang menanti kedatangan personil yang lain. Daaaann, akhirnya saya bertemu David Darocha, the best feeling ever ketika bisa ketemu idola di depan mata, dan obviously he’s really a nice guy. Tetapi berbanding terbalik dengan personil lain, mungkin efek jetlag, lelah, dan sebagainya jadi terkesan personil lain acuh dan ga ramah… ah peduli amat sih, yang penting kan tujuan utama nya bertemu dengan David.

    
    when candid result goes too good

    
    with Joe Buras

    
    not a new band tho

    Karena sudah tau kondisi venue seperti apa, jadi untuk kali ini saya memutuskan tidak di frontrow, yakin sudah ga punya nyali untuk berada di crowd, saya pilih posisi aman saja agak pinggir dari stage dikit. Dan lagi-lagi saya adalah penonton pertama yang masuk venue, hihihihi… sementara teman-teman saya yang asli Thai hanya menunggu di luar venue. Total 16 lagu dibawakan tanpa jeda, keseluruhan dari album The New Reign dan beberapa single dari album setelahnya, Machine, Divergency, dan Throw me in the Jungle efektif bikin pecah crowd yang basically tidak terlalu padat, tetapi full of crowd surfing. Over all saya puas dengan concert mereka di Bangkok ini, made my journey was not vain.
     




    Bertemu dengan teman-teman  baru dari negara lain, bisa menyaksikan konser idola yang belum tentu akan mudah datang ke Indonesia, dan pastinya sekalian jalan-jalan adalah sebagian keuntungan yang didapat dari concert-cation.


    Really can’t wait for my next concert-cation journey.